Selasa, 02 April 2013

RETURN (SKUEL "LIKE A CINEMA")

Diposting oleh ♥yusi-chan♥ di 20.26

Bunyi wekerku membangunkan tidurku. Mataku masih terpejam, kumulai bermain wajah aegyo, menggembungkan pipi. Kuingat-ingat apa yang terjadi dengan hari kemarin. “Oh...iya semalam aku mencoba untuk bunuh diri. Dasar bodoh, apa yang kulakukan. Patah hati? Aku yakin ini untuk beberapa hari, minggu atau bulan saja. Selanjutnya, aku tidak akan meratapi lelaki brengsek seperti dia.”  Aku berjalan tapi mataku susah untuk kubuka, sembab, semalaman aku menangisi Lelaki brengsek itu. Sambil mengoceh, “Lelaki diciptakan hanya untuk merusak wanita, dasar makhluk terkutuk.” *Bruuuukkk, keningku kejedot pintu kamar mandi. Spontan, ini adalah cara ampuh untuk membuka mata yang sulit terbuka karena sembab.

                Kakiku masih sulit digerakkan, karena retak akibat kecelakaan beberapa hari yang lalu. Setidaknya kakiku satunya dan organ lain bisa berfungsi dengan baik. Setelah persiapan selesai, kupikir aku akan pergi ke kantor dengan naik bus kota. Aku sangat keras kepala, Pak Catur melarangku untuk masuk kerja sampai aku benar-benar pulih. “Aku tidak apa-apa, diam dirumah membuat aku semakin terlihat bodoh. Gerakkan badanmu!” pikirku. Engga nyangka, mobil pak Catur sudah parkir didepan rumah sedari tadi. Sepertinya dia sangat paham jalan pikiranku, kalau aku tidak akan absen kerja hanya karena jalanku pincang. Pak Wira (supir pak Catur) keluar dari mobil, “Mbak, saya diperintah Ibu sama Bapak buat nganter jemput mbak Chandra.” Aku melongo, “Benarkah? Terima kasih bapak.Maaf merepotkanmu.”

                Banyak cara dilakukan Ibu dan Pak Catur untuk mengalihkan perhatian dan masalah-masalahku. Baru kali ini aku menemukan orang lain, yang engga ada hubungan keluarga apapun, tapi sangat baik dan peduli denganku. Pernah Ibu berkata, “Anggap saya seperti ibumu, kamu sangat baik. Bahkan jika saya sibuk, dan menitipkan Kyla dan Gavra sama papanya, kamu bantu pak Catur.” “ Aku tidak seperti yang ibu pikirkan, aku suka anak-anak, terlebih Kyla dan Gavra anak yang sangat manis. Mereka sangat menghibur. Tapi, terima kasih banyak, bu, sudah menganggapku bagian dari keluarga ibu. Maaf, akhir-akhir ini aku bertindak konyol dan merepotkan. Aku tidak bermaksud, sekali lagi aku minta maaf.” Ibu tersenyum, “Saya tau kamu kesepian, tapi kamu tidak mau mengakuinya. Kalau ada apa-apa ceritakan ke Ibu atau Bapak. Kamu tau, Bapak banyak cerita tentang kamu.”

                Semenjak ada keluarga Catur, hidupku jadi bersemangat lagi. Ini sangat membantuku dalam hal motivasi, agar aku cepat-cepat bisa jalan lagi dengan normal. Terlihat lucu, saat aku mengenakan HighHeels yang hanya sebelah. Hahaha, aku seperti badut. Cuek aja, persetan orang menilai penampilanku. Satu bulan, perban dikakiku sudah dibuka. Wow, It’s amazing. Aku bisa jalan, lompat bahkan berlari (mengenakan high heels), pikirku.

                Oke, ini adalah hari baru. Aku merasa sangat sehat, setiap pagi, Kyla menelponku. “Kakak, nanti jemput Kyla sekolah ya. Ahh... Mama, Kyla Cuma mau dijemput kak Vivi.” Hal ini yang membuat aku tertawa, dan bersemangat. Sepertinya Kyla sedang berseteru dengan Ibu, padahal Kyla masih sekitar umur 4 tahun, dia disekolahkan di Playgroup. Aku gak tahu jalan pikiran Bapak, untuk sekolah playgroup aja mereka harus membayar berjuta-juta. Swt banget ~.~

***

                Sebelumnya, aku seperti orang asing ketika briefing kabag. Presdir tidak banyak memperhatikan. Perhatiannya hanya terpusat sama Kepala Bagian, bukan assistennya. Kata orang-orang Presdir sangat galak. Ini yang membuatku sangat berhati-hati. Super hati-hati, mulai dari segi memakai parfum. Tapi kupikir tak ada yang terganggu dengan aroma blossom kan? ~.~ pernah seorang karyawan mencoba mendekati presdir, melaporkan sesuatu, apa yang dia bilang? “Anda jangan dekart-dekat saya, ya. Bau anda tidak enak, membuat saya pusing.” Presdir mengucapkan itu didepan banyak orang. Aku yang melihat aja merasa malu, apa lagi orang yang sedang dihina presdir itu. Hahahah... detail sekali.

***

                Proyek selanjutnya, aku diberi tugas mempersiapkan Social Evening termasuk presentasi prodak-prodak dan company profile ke beberapa  investor asing. Ini pertama kalinya, presdir menghadiri acara yang aku handle. ”Baik, aku bukan penjilat, bukan karena presdir melihatku dan aku akan total. Aku sudah biasa melakukannya, ayolah lebih bersemangat lagi. Lembar-lembar saham harus sold out, hari ini. Kekuatan Pikiran!” gerutu pada diriku sendiri. Ini adalah cara ampuh untuk menyemangati diri sendiri, dan mengatasi nerveous.
                Beberapa kepala bagian menyindir, pak Catur. “Bagaimana bisa, event sebesar ini di handle oleh anak kecil. Seperti assistenmu!” salah satu orang bersuara sebelum acara dimulai. “Hebat atau tidak, bukan dinilai dari umur. Bicaralah seperti itu setelah acara selesai,” sahut pak Catur. Rasanya ini seperti beban, bapak terlalu percaya dnegan kemampuanku. Baik, aku bukan lulusan strata satu, tapi aku percaya kualitasku sama, karena semangatku. “Ayo Vivi, kerahkan semua yang kau punya. Maju dan berhasillah!”, seperti ada sesuatu dalam diriku. Aku melihat senyum Kyla, Gavra dan Ibu. Ibu menunjukkan jempolnya ke arahku. Menghela nafas panjang.... dan...terjadilah!

                Hanya dalam waktu satu jam, semua lembar-lembar produk plan Sold Out. “Sekali-kali, Anda harus percaya dengan kemampuan anak kecil. Terkadang semangat mereka melebihi batas yang membuat mereka berhasil, dari pada seumuran kita,” sindir bapak kepada orang-orang yang tadi mengejekku. Aku berjalan tanpa menunduk, melalui mereka, seperti menggenggam satu kemenangan, berjalan lurus menuju keluargaku. Hahahah... Dari situlah mereka percaya, kualitas ku yang Cuma lulusan SMA engga jauh-jauh banget sama mereka. Hahaha, kali ini Presdir bertanya banyak tentangku kepada Bapak. Kali ini, presdir memperhatikanku, aku harus berhati-hati.

                Pagi yang sangat cerah, aku sangat sibuk berkutat mengerjakan laporan-laporan. Tiba-tiba telpon berdering, oh sekretaris presdir. “Mbak Vi, keruangan presdir sekarang!”. Seperti disamber petir, aduh, pasti aku dimarahin nih, tapi aku salah apa ya? Pikirku. Langkahku agak gontai, takut diomelin sama presdir. Mati aku, mungkin hari ini adalah hari buruk, pikiranku sudah yang aneh-aneh.

                Masuk keruangan presdir, auranya udah ngedukung banget. Wah leherku digorok ni, apa aku dipecat. Eh inget, aku gak ngelakuin kesalahan.
“Silahkan duduk, mbak vivi.”
“Terima kasih, presdir.” Sepertinya aku gugup.
“Saya mau mengucapkan terima kasih, ternyata dibalik kesuksesan acara-acara yang dihandle pak Catur ada seorang asisten yang hebat. Terima kasih juga atas acara yang sukses tadi malam. Banyak undangan dan investor yang memuji saya. Ini berkat anda.”
“Saya hanya mencoba melakukan pekerjaan saya sebaik mungkin. Ini sudah menjadi tugas saya, pak. Terima kasih kembali, sudah mempercayakan tugas ini kepada saya.”
“Pak Catur banyak bercerita tentang anda, anda tidak ingin melanjutkan kuliah anda?”
“Saya ingin melanjutkan kuliah saya, tapi belum saatnya, pak.”
“Saya akan meminta bantuan Ibu catur untuk mengurus perkuliahan anda, saya sarankan anda mengambil jurusan seperti saya, hukum. Anda mau?”
“Benarkah? Saya pikir saya kurang pantas.”
“Ini hadiah dari saya dan pak Catur secara pribadi, kita gak pake uang PT kok. Tugas anda hanya kuliah, selama apapun anda lulus, tidak perlu mengeluarkan uang apapun. Semua sudah diatur oleh Istri pak catur.”
“Terima kasih banyak, pak.” Terharu ~.~ mataku kayak di perciki biji lombok, perih amat.
“Ini untuk beli es krim. (sambil nyodorin amplop), maaf saya hanya bisa memberi ini. Semoga bermanfaat, pertahankan terus ya.. kinerja anda.”
“Terima kasih banyak, pak.”

                Hahah...Alhamdulilah, aku gak nyangka akan dapet reward se-amazing ini. Tapi, kenapa harus kuliah hukum, aku benci hukum Indo. Huhhhhh, harusnya manajemen kenapa hukum? Ini bukan keahliankau. Baiklah, harus kujalanin, aku gak boleh ngecewain presdir dan pak catur maupun Ibu, sepertinya mereka berharap banyak untuk masa depanku. Ternyata, apa yang dibilang orang-orang gak semuanya bener. Presdirku, orangnya sangat KEREEEEEEEENNNN dan baik hati. Wah, aku harus lebih semangat lagi.

****

Sudah beberapa bulan aku putus dengan sebut saja, Donghae. Dia sangat menyebalkan, hampir tak ada waktu untukku. Tapi sulit untuk melupakannya. Upss... aku jangan sampai melamun, aku harus melakukan sesuatu. Aku harus sibuk!  aku mulai memeriksa lantai-lantai dibagian divisiku dan ruangan pak Catur. Uh... kok lantainya gak bisa bersih banget ya, pikirku. “Baik, akan ku pel. Aku benci ruangan kerjaku kotor,” ocehku. Sedang enak-enak ngepel, tiba-tiba Presdir masuk kedalam ruangan divisiku. “apa yang anda lakukan? Saya menggaji anda tidak untuk mengepel ruangan-ruangan kantor,” tegurnya, aku hanya diam menunduk. “Udah ada OB, tapi mungkin mereka belum maksimal, makanya anda melakukan pekerjaan ini. Baik saya akan menegur mereka.” Kemudianberlalu.

Aku merasa bersalah, ini hanya mengepel, kenapa dianggap pekerjaan aneh untuk seorang asisten. Aku udah biasa melakukan ini dirumah. Setelah aku selesai mengepel, aku mengikuti Presdir ke pantry. Aku lihat OBnya lagi di marahi sama Presdir. Aku jadi merasa semakin bersalah, maksudku engga seperti ini. Setelah presdir pergi, aku menghampiri pak Maryo (OB) disitu. “Bapak, maafkan saya, bukan maksud saya agar bapak kena marah presdir. Maafkan saya,” rengekku. Pak Maryo Cuma tersenyum, “gak apa-apa,mbak. Saya sudah biasa diperlakukan gini.” Aku jadi semakin merasa bersalah. Bolak-balik minta maaf. Hahaha.... dasar aku Pabooo ~.~

****

Pak Catur memintaku untuk keruangannya. Dnegan segera aku menghampirinya, kupikir ada hal penting yang ingin ia bicarakan. Baru aku duduk. “Vi, kamu sudah punya pacar?” pertanyaan yang mengagetkan. “Saya engga mikirin itu dulu, pak.” Nyengir agak kesel. “Gini, ada anak buah saya di dinas, dia masih Letnan sih, namanya Lerry. Dia baik, saya udah atur pertemuan kamu dengan dia nanti malam. Saya smsin alamatnya,” katanya. Aku shock, gondok banget, sebanget-bangetnya gondok. Aku Cuma jawab, “baik, pak. Kalau begitu saya balik kerja lagi.” Sepanjang sisa jam-jam dikantor aku ngedumel sama diri aku sendiri.

****Sekilas tentang Pak catur, dia adalah seorang Letkol TNI . Namun, profesinya banyak. Selain dia pengusaha catering besar dia adalah kepala bagianku sebagai i Vice President of Marketing and Project Plan, divisiku. Jadi dia selalu mencari-carikan anak buahnya, untuk diperkenalkan untukku ~.~ apa maksudnya coba?

Oke, malam ini. Nothing special, aku ga perlu dandan yang aneh-aneh. Aku pake celana jeans, dan kaos MV Kissing You SNSD favoritku *sorry promosi. Cuma pake bedak templak templok, berharap si Lerry jauh-jauh dari aku. Apa ini? Perjodohan? ~.~ “aku masih laku ya, gak penting acara kayak gini-ginian.” Ngedumel terus, “yayaya baiklah, seenggaknya menuruti pak catur. Iya, aku datang.” Aku biasa suka ngomel-ngomel sendiri kalo kesel. ~.~ Aneh ya...

Pertama nginjekin kaki di cafe-cafe gajelas kayak gini. ~.~ aku bukan cewek-cewek metro yang hafal cafe2 dan sebagainya, yang suka hang out and hambur-hamburin duit untuk hal yang ga penting. Aku mending dirumah, denger lagu, baca buku, dance, menjahit, latihan karate,  memasak atau bikin kue semuanya dilakuin dirumah. Gak pernah sok-sokan gaul, kluyuran sana-sini ga jelas alibi biar GAHOL dan gak katrok. Jadi sorry rada canggung buat dateng ketempat-tempat nongkrong macem ini.
Wajah tanpa dosa kupasang, langsung aja duduk ~.~ mbak pelayanannya langsung nyamperin. “Pesen apa mbak?”  tanyanya. “Milksahake apukat kalo gak ada teh pait aja,” sahutku. Dia malah ngakak ~.~ kunyuk bener tu orang. Pait pait pait.

Gak lama aku nunggu tu orang, dateng juga. Pertama feeling sih bagus yak, “Kyaaaaaaa... mukanya ganteng ~.~ kayak Choi Siwon lah dikit-dikit. Haiiisssh.... apa yang kupikirin. Bodoh!” pikiranku carut marut. Hahahha... “Vivi?” dia mulai bersuara. “Ya!” langsung tu orang duduk, sambil julurin tangannya, “Lerry” katanya. “Ho..iya.” sahutku. Biasa aku masih dikit aja ngomong, pengen tau dia kayak gimana ~.~ apa hatinya seganteng mukanya? :D
Tiba-tiba dia buka pembicaraan, “Kamu asisten pak catur apa kamu magister?”. Ini pembicaraan yang mengesalkan. “Engga, aku lagi mau siapin untuk kuliah S-1ku. Ada masalah?” pungkasku. “Berarti, kamu jadi asisten pak Catur tp kamu belum selesai kuliah sekalipun? Apa kamu nyogok untuk kerja disitu, maaf maksudku...” belom dia kelar ngomong udah kupotong, “Keji sekali!” timpalku.
“Maaf aku tanya yang macam-macam, aku gak mau salah pilih. Aku sudah sangat mapan, pekerjaanku baik dengan pangkat yang tinggi. Orang tuaku dari keluarga yang terpandang dan... bla..bla..bla....” aku gak inget dia ngomong apa aja ~.~ dia sombong banget. Aku bosan denger ocehannya. “Wow, ternyata kamu istemawa ya?” kataku, memuji namun dalam hati aku muntab. “Jelas dong, aku kan...bla..bla..bla....” dia banyak bicara sekali. “apa aku punya kesempatan untuk bicara?” tanyaku. Dia mengijinkan dengan gaya bicara yang mungkin kalian bisa bayangkan, gimana ada cowok sok keren, sok perfect, sok semua dia bisa dapetin dengan mudah. 

“Sebelumnya makasih, udh ngijinin aku ngomong. Jujur dari dalam hatiku, AKU NYESEL udah dateng ketempat ini dan kenal orang seperti kamu. Tapi, ini semua karna aku gak mau ngecewain pak Catur. Kamu cowok, tapi banyak bicara. Ternyata kebaikan bentuk wajah engga menjamin, kebaikan hati. Kamu sombong!” ocehku, dia memotong, dan aku menyela. “Bisakah aku menyelesaikan pendapatku? Dari tadi kamu yang ngomong, beri kesempatan orang untuk berbicara, sekali-kali jadikan dirimu pendengar!”, dia terdiam menatapku. Aku gak kalah, menatapnya, rasanya aku pengen nyakar dia. “Pertahankan sifatmu yang seperti ini! Maka engga aku doang yang menolak lelaki sepertimu. Maaf, aku engga tertarik dengan orang-orang sepertimu. Mungkin pertemuan ini udah selesai? Aku pergi, masih banyak hal penting yang harus kukerjakan.” Aku berdiri (udah kayak di sinetron-sinetron gitu). “Aku akan mengantarmu,” tawarnya. “Engga perlu, lanjutin kesibukanmu sendiri. Aku bisa pulang sendiri. Terima kasih.” Gak pake noleh-noleh aku pulang aja. Males liat mukanya ~.~ muakkk!
Pas nyampe dirumah, hp-ku bunyi mulu. Unknown number, paling males angkat nomor yang ga jelas. Kucuekin, kupikir lagi, mungkin client, karena berkali-kali telpon. “Vi, maafin aku. Kalau perkataanku kurang sopan tadi”, hahah si kunyuk, batinku. “Yaya, gak apa-apa, mungkin memang tabiatmu, maafkan juga aku terlalu ceplos mengkritikmu.” Bla..bla..bla... sok-sok PDKT dia, langsung aja “ Aku ngantuk, lain kali kita bisa ngobrol.” Dia mengiyakan. Hahah....aku bingung banyak pria sangat  aneh ~.~ semenit dia berkata A, berganti menit dia mengatakan B. Tidak konsisten, aku tidak tertarik dengan pria sombong yang banyak bicara, mending pria lucu yang bisa bikin aku ngakak ~.~ kau tau hidup ini membosankan tanpa lelucon.

Selanjutnya dia sering menelponku, tapi kuhiraukan. Engga pernah kuangkat, sampai karena saking keselnya aku dengan hp yang terus berdering tiap malem, ku taruh hpku diatas kloset kamar mandi. “Menyebalkan, pertama dia manghinaku, seakan dia tidak mau denganku. Sekarang, ngejar-ngejar! Hahahha....” abaikan.

Pak Catur engga nyerah gitu aja. Tau aku nolak mentah-mentah rekomen pria darinya, kedua kalinya dia bikin acara ga jelas kayak pas aku ditemuin ma Lerry. Kali ini namanya Wisnu ~.~ Dia tinggi, oriental, sepertinya baik, cool, sempurna secara kasat mata :D “Halah palingan sejenis Lerry –lerry juga,” pikirku. Tapi ternyata aku salah, dia baik, ramah, easy going, nyaman kalo ngomong sama dia. Ini bikin aku jadi salah tingkah, sedikit. Aku nyoba nunjukin sisi burukku, dari suka bermain wajah aegyo, minum dan makan seperti orang rakus, dan berbicara dengan nada aneh. Berharap dia cepat-cepat pergi, dan tugasku selesai.

Tapi aneh, Wisnu cuma ketawa ngeliat caraku makan/minum. “Kamu lucu ya? Aku tau kamu tomboy, sebelumnya aku banyak tanya ke Pak Catur tentangmu,” pungkasnya. Aku bubuhi, dan bilang, aku adalah ornag yang sangat buruk, engga dapat menjaga emosi dan hidupku sangat aneh. Aku pikir aku adalah alien, bukan manusia. Mendengar aku ngomong hal-hal yang aneh dia malah ketawa-ketawa ga jelas. “Bisakah kita bertemu lagi? Aku sangat tertarik berteman denganmu!”, aku speechless sejenak, mengangguk. Dia bercerita tentang dirinya. Satu yang aku tangkap, Upss... hampir aku tertarik padanya, tapi saat dia bilang tentang keyakinan. Ternyata keyakinan kita beda. Maaf ~.~ kupikir tak ada yang perlu ditingkatkan dan berharap hubungan yang aneh-aneh. JUST FRIEND, okay!

Pernah berbuat janji, aku menunggunya hampir setengah jam. Dia engga juga muncul. Muntab marah, aku engga suka dibuat nunggu. sekalian Kalo engga jadi datang, kabarin aku. Begitu aku pergi dia datang. Dia menyusulku, meminta maaf berkali-kali. "Baiklah, kenapa aku sangat marah? hubungan kami, hanya berteman,"  kataku dalam hati. 

Wisnu selalu perhatian, tapi akunya aja yang engga peka. Sejak dia bilang keyakianan yang beda, ya udah, semakin kesana gak ada yang perlu ditingkatin kan. Jadi yaudah gitu-gitu aja, dia hubungin aku mulu, telpon, perhatian and bla..bla..bla... gimana si, kalo PDKT ke orang? Pernah ngalamin kan? Akunya ~.~ DATAR nanggepinnya. Dia sangat berharap banyak, "Aku sangat ingin hubungan ini lebih dekat, apakah kamu memberiku sebuah kesempatan?" pintanya. "Maaf aku engga mikirin itu dulu. Begini lebih baik 'kan? Dan jangan terlalu mengharapkanku, aku engga sebaik yang kamu pikir :)," jawabku.Lagian aku masih mikir Donghae, Berharap suatu saat aku sama Donghae bisa balikan. POOR VIVI ~.~ pabooo ya...

***

November 2012. This SAD MONTH, karena keperluan dinasnya, Pak Catur dan keluarganya harus pindah ke Manado. Mau engga mau, mereka harus pergi. Ninggalin aku. Seperti sudah tertulis, apa yang aku miliki dan tempat untukku bergantung, selalu dijauhkan. Aku sedih, tentu saja. Saat mereka disini, aku seperti battery low yang telah terisi kembali. Kasih sayang mereka, dan cara mereka memperlakukanku seperti keluarga mereka. “Ini ya... rasanya punya ayah? Ini yaa rasanya punya Ibu? Ini rasanya punya keluarga?”, pikirku. Sempat aku gondok karna berita ini. Ibu menghiburku, “Tolong jangan sedih, kita masih bisa berkomunikasi kan? Ibu janji 2 bulan sekali akan ke Surabaya menjengukmu. Ini untukmu.” Kata ibu sambil menyodorkan sebuah kotak pink. “Apa ini, bu?” tanyaku. “Ibu tau, kamu sulit mencari teman untuk bisa kamu percaya, menjaga rahasiamu. Mendengarkanmu.Ibu pikir, kamu harus punya peliharaan, selain kelincimu yang umurnya sedikit. Kamu alergi kucing kan? Jadi, Cuma ini alternatifnya,” jelas ibu. Kubuka box pink itu. Aku kaget isinya kura-kura ~.~ Whoaaa... sontan aku inget Yesung, dan kunamai kura-kura ini Ddangkoma a.k.a Kokom. Kokom yang selalu ngedengerin keluh kesahku. Dia nemenin aku tiap hari, tiap waktu. Aku akan ngejaga Kokom, karena ini pemberian dari orang yang sangat spesial, IBU.
Aku tahu dia hanya seekor kura-kura. Dia ga bisa mengeong, atau mengeluarkan suara untuk berkomunikasi. Dia hanya diam, dan jalannya sangat lamban. Tapi, dia seperti recorder hidup, yang mendengarkanku selalu. Aku kesepian, terlalu naif aku selama ini engga ngakuin itu. Saat ini, Kokom sangat berarti buatku. Kadang dia melakukan hal lucu, bersembunyi dalam cangkangnya. Kalau aku merasa kesal dengan seseorang, Kokom yang kuomelin. “Whooa... Kokom sabar ya”, hahaha... aku berharap Kokom bisa tumbuh besar, aku akan merawatnya dengan baik.  Aku akan selalu menyayanginya~.~ *whoaaa romantis

***
 Tentang Cita-citaku, sebelumnya aku engga minat dengan hukum tapi terpaksa kujalanin. Alhamdulilahlah  masih ada yg biayain aku kuliah. Dari sini aku negbentuk diriku, wah aku pengen jadi Pengacara. Iyya pengacara yang GAK KOMERSIL. Aku akan bekerja di suatu Pelayanan hukum Publik, sebagai pengacara sukarela, yang mengajari hukum secara benar. Bukan hukum yang engga adil ketika uang berbicara. Jadi pengacara dipihak masyarakat  kecil yang didzalimi orang-orang yang engga bertanggung jawab. Hahahha... aku juga pengen punya panti jompo/panti sosial, aku sangat menghormati orang tua, bagiku orang tua itu hal yang menakjubkan. Selain itu, karena hobiku membuat kue, aku juga pengen punya toko kue ~.~. hahahha banyak banget yang harus kucapai! Semangat!!!

***

Tentangku. Sepeninggal nenek, aku tinggal sama Bude (Gugu) dan sepupuku, dea (seumuranku). Sangat menyakitkan, aku dan dea sama-sama Yatim. Tapi dia beruntung masih punya Ibu. Dea engga pernah akur sama aku, jelas beda dia pemalas mana mungkin aku akur sama seorang pemalas. Bodohnya, aku bekerja juga agar bisa ngebiayain dia kuliah, dan ngasih dia uang jajan, bude selalu memohon agar aku bisa membantunya. Aku engga bisa nolak, kasihan juga. Kerjaan dea sehari-hari cuma kuliah, itupun IPKnya engga pernah dapet bagus. Tampilannya kayak orang yang sok kaya. Padahal apa-apa dia pinjem barang-barangku.

Engga sengaja sih, koleksi sepatu dan baju-bajuku banyak. Soalnya banyak pemberian Ibu (istrinya pak catur), aku engga pernah minta, tapi selalu dikasih kadang 2 minggu sekali beliau beliin aku baju dan sepatu baru. Itu pun harganya mahal. Makanya, aku sediain lemari sendiri buat sepatu-sepatu itu. Sebenernya engga ada niat buat koleksi barang-barang kayak ini. Kamarku penuh ~.~

Dea kalo berangkat kuliah, aku engga pernah tau. Dia suka buka kamarku, dan pakein barang-barangku. Padahal aku sendiri jarang pake ~.~ kan aku jarang keluar-keluar rumah. Pengen sih, marah? Habis tiap dia pake barangku kembalinya pasti rusak, kegores atau apalah. Itu kan barang pemberian orang, mahal lagi :D bukannya pelit. Aku juga biasa kalo beli baju, selalu beli dua. satu untukku, satu untuk dea. Maksudku biar dia engga perlu ngendap-endap dikamar kayak maling terus pake barang-barangku. ~.~ *whooaaa

Dea pemales, hampir engga pernah nyuci baju/piring bekas dia makan sendiri, selalu ditumpuk-tumpuk ~.~
Dulu tiap aku ngelawan dea, selalu biang “Inget, kamu disini NUMPANG!!!!”. Aku jadi diem kalo udah kena ucapan kayak gitu, hahahah... Kupikir lagi, ini kan rumah nenek ~.~ berarti dia juga numpang dong ya. Akhirnya, saking keselnya aku sama dia waktu makan malem dia nggerutu kenapa aku masak makanan yang engga dia suka. Pertama aku diem, dia lanjutin makan aja. Sampe habis, eh piringnya ga mau nyuci ._.” Kunyuk banget tu orang, langsung aja kulempar tu piring di depan dia. Depan dia berdiri, “Pyaaaaaaarrrr....” pecah, mampus ~.~ “kalo gak mampu cuci piring sendiri, pecahin aja kayak aku tadi. Mulai besok,KAMU MAKAN GAK USAH PAKE PIRING, PAKE KERTAS MINYAK AJA!” kataku santai. Dia kesel ngeliat aku, pertama kalinya kayak gini ke dia. Dia mungutin tu pecahan piring. “mampuuusss lu,” batinku.

Kadang aku ngedumel sama diriku sendiri, bude engga pernah dipihakku. Iya dea anaknya, jadi ya begitulah. Aku yang ngebiayain semua keperluan mereka, kenapa ya mereka gak ada rasa ngerhagai ke aku sama sekali. Aku engga minta mereka nyuciin baju atau urusin rumah kok. Aku bisa ngelakuin ini sendiri. Apa sih yang ada dipikiran bude, kenapa dia gak pernah nasehatin anaknya. Aku bisa bekerja keras untuk ngehidupin mereka, tapi tolong engga usah pake olok-olok atau memperlakuin aku kayak manusia yang engga ada perasaannya ~.~ kata-kata mereka selalu nyakitin. Apa yang aku lakuin selalu di kritik, diomelin. Ngasih ini kurang lah itulah ~.~ padahal  gajiku 70% buat mereka, 20% buat aku sendiri terus 10%nya kutabung. Hahhaha... gembel!!!! Tapi alhamdulilah ya... berkah!

Sesekali, aku mutusin untuk nyari kontrakan aja. Hidup sendiri, dan aku udah nemuin tempat yang aku harepin. Kontrakan yang engga terlalu gede, terus ada kitchen setnya (aku suka masak, kicthen set penting wkwkwk). Mana terjangkau lagi ~.~ Wah kesempatan aku ni, buat kabur dari duo lampir ini. Lagian udah jauh-jauh hari aku nabung perabotan rumah tangga, kayak tape, TV, AC, alat masak, sofa, dll. Aku udah ngebayangin hal-hal indah aja kalo aku tinggal sendiri. Aku udah packing semua barang-barangku ~.~ rencananya besok pindah. Eh malemnya, bude minta aku biar gak pergi, “siapa yang mau menghidupi bude kalo, kamu pegi! Kuliah dea juga terbengkalai nanti. Bude mau minta makan siapa?” merengek-rengek, menangis-nangis ~.~ aku engga tega deh ._.” akhirnya aku batalin kontrak rumah. Arghhhhh.... BODOHHHH ~.~ sekarang penyiksaan batin kedua lampir ini masih berlanjut looohhh ~.~ cecuatooh banget kan??? Nikmatin aja lah ._.” Semua perbuaatan pasti ada imbasnyalah ya.  Allah engga tidur, itu aja :D

*****

Waktu ko Hexa memutuskan menikah, aku senang. Kupikir dia sudah insyaf. Istrinya juga baik, perhatian sama aku. Tapi ternyata, engga semulus yang aku bayangin. Ko Hexa kerja jadi deptcollector gitu, kupikir dia udah jadi manusia yang baik, ternyata.... Dia dikeluarin dari kerjaannya. Hu.... jelas aku bingung, istrinya lagi hamil. Kalo dia engga punya kerjaan, mau menghidupi keluarganya dengan apa. Kalo bukan aku yang peduli sama dia, sapa lagi Koko-kokoku yang bisa diharapkan tanpa pamrih. Ya... meskipun, ko Hexa selalu berlaku buruk sama aku dimasa lalu, bagaimanapun juga dia saudaraku, aku harus membantunya sebisaku.

Hari dimana istrinya akan melahirkanpun tiba, ko Hexa masih aja menganggur. Sebenernya kalo aku mau, aku bisa minta tolong Ko Xafe untuk memberi pekerjaan ke ko Hexa. Konyol, aku tidak mau menyentuh dan berhubungan apapun dengan Ko Xafe (titik). Mau engga mau, aku musti ambil tabunganku buat biaya ngelahirin anaknya Ko Hexa. Gimanapun juga dia ponakan aku nantinya, mana tega aku mikir ini itu.
Lahirlah, bayi laki-laki lucu. Dia gemuk. Whoaaa... lucu deh pokoknya. Ini jadi alesan juga kenapa aku sering bantu ko Hexa. Aku mulai nyariin dia kerjaan. Nanya-nanya ke temen dan sebagainya. Akhirnya nemu, gak papa ya...jadi satpam yang penting halal. Gajinya engga seberapa si, tapi yang penting berkah kan? Bertahan lah 3 bulan training, jangan malu-maluin aku ya... pesanku padanya. Emang sih, kerjanya jauh. Dia rada ogah-ogahan, aku modalin dia ~.~ tabunganku, yang berupa kalung, giwang, dsb kujual. Kubeliin dia motor buat kerja, biar gampang.

Engga lama, Cuma dua bulan, dia mutusin buat keluar dari kerjaannya karena gajinya kecil. Asli aku GONDOK banget, malu sama temenku, minta tolong malah diginiin. Aku bilang, “Yaudah terserah kamu deh, ko.”
Ternyata dia malah kerja di Pub (club malem), tanpa sepengetahuanku. Mulanya dia pinjem laptoku (yang kugunain buat kerja and kuliah), buat nyari kerjaan katanya, pinjemnya sehari ~.~ KENYATAANNYA, itu laptop engga pernah dibalikin ~.~padahal itu laptop udah kudandanin pink-pink Sparking Hello Kity ~.~ tapi tapi tapi.... ternyata digadein sama dia. Marahpun engga bikin laptopku balik. Iya,.... aku maafin. Mungkin dia lagi butuh makanya ngejual-jual gitu. Tapi ya... seharusnya dia bilang ke aku, minta ijin. Bukan kayak maling gitu ~.~ yaudah kuanggep tu barang ilang.
Engga cukup disitu, beberapa setelah dia kerja di Pub itu. Dia jadi jarang pulang, engga peduliin anaknya. Taulah Pub itu gimana si? Isinya orang penghuni NERAKA semua kan. Tempat anak-anak DAJJAL ngadain pesta. Ternyata bener, ko Hexa selingkuh ~.~ aduuuhhh kepalaku pusing ~.~ aku Cuma mikir nasib ponakanku gimana =.=

GERAMMMMM.... aku jemput mbak Sera (Istri Ko Hexa) dan anaknya, tujuannya kuumpetin. Aku nyewa kost untuk beberapa bulan. Maksudku biar ko Hexa kalo pulang bingung nyariin istri dan anaknya. Biar dipikir minggat. Selanjutnya kubiarin Mbak sera dan anaknya tinggal di kost. Aku balik pulang kerumah. Si somplak itu kerumah, nyariin istri ma anaknya. “Kok malah nanyak ke aku? Udah GA BECUS jadi laki sama bapaknya? Ngapain nikah, anak orang disia-siain. Kamu itu BRENGSEK, BAJINGAN, pernah kau datang kemakam orang tuamu untuk mendoakan AYAH, MAMA? Mana baktimu kepada ORANG TUA YANG DULU MANJAIN KAMU? BANGSAT emang kamu, aku udah malu banget punya kakak kayak kamu!!!! Aku pengen bunuh kamu, tapi kalo aku bunuh kamu aku engga ada bedanya sama kamu. BANGKE, SIALAN....! Aku engga mau diribetin sama urusan-urusanmu lagi, cari istrimu sampe ketemu! Terus bayar utang-utangmu ke aku! Aku engga ikhlas duitku kamu pake buat maksiat-maksiat! MOGA AJA LAH, KAMU MATI DITABRAK DIJALAN. TOH, KAMU HIDUP ENGGA ADA MANFAATNYA BUAT KELUARGA APALAGI BUAT ORANG LAIN. AMMIN~ MOGA AJA!!! SEKARANG MENDING KAMU PERGI, ENGGA USAH NAMPANGIN MUKAMU YANG KAYAK MONYET ITU DIDEPANKU, SAMPAI ISTRI DAN ANAKMU KAMU TEMUIN.” Aku capek.... jadi ngomelnya engga karu-karuan. aku bukan orang yang sabar ternyata.... Aku cuma berharap aku engga digituin sama laki-laki, kayak koko ngegituin pasangannya. NAUDZUBILLAH~ Apa dia engga sadar ya, dia punya adik cewe ~.~ ASTAGFIRULLOHALADZIM!

* SOMPLAK ENDING*

*SKUELNYA GAJELAS YA??? mau gimana nulisnya pake emosi yang terlalu alay ~.~ kunyuk banget hidup bersama duo lampir. Kakak laki-laki yang aneh!

Pesan :
- Terkadang seseorang yang dingin,terlihat kuat dan ketus, hatinya sangat hangat dan penuh air mata.
- Engga semua orang engdapetin apa yang di mau dengan mudah, hargailah setiap orang disekelilingmu.
- Pilihlah pasangan yang baik untukmu, dunia dan akhiratmu. Pastikan dirimu berhak mendapatkan pasangan yang baik.
- Berusahalan mengerjakan sesuatu dengan baik dan tidak menunda-nunda, pekerjaan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.
~.~

1 komentar:

Izuko mengatakan...

wah bagus banget story nya, btw gue lagi ke hook banget nih sama https://3kr.wavegame.net/ demen banget wa maen game ini sampai kadang lupa waktu oi wakwkawkawak.

 

❤ yusichan ❤ かわいこちゃん ❤ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea